Minggu, 04 April 2010

metode ilmiah

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project). Secara umum metode ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:


- Observasi Awal

- Mengidentifikasi Masalah

- Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis

- Melakukan Eksperimen

- Menyimpulkan Hasil Eksperimen








Observasi awal

Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.



- Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll.


- Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.


- Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.


Mengidentifikasi masalah

Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?


- Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.


- Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.


Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.


Merumuskan atau menyatakan hipotesis

Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.


- Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis


- Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen


Melakukan eksperimen

Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.

Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.


- Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.


- Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.


- Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.


- Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.



Menyimpulkan hasil eksperimen

Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.

Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:

- Jangan ubah hipotesis


- Jangan abaikan hasil eksperimen

- Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai

- Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian

- Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.
KARYA ILMIAH

Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah. Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar. Adapun jenis karangan ilmiah yaitu:
1. Makalah: karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan).
2. Kertas kerja: makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
3. Skripsi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
4. Tesis: karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
5. Disertasi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.

TULISAN NONFIKSI adalah tulisan-tulisan yang isinya BUKAN FIKTIF, bukan hasil imajinasi/rekaan si penulisnya.

Dengan kata lain, NONFIKSI adalah karya seni yang bersifat faktual. Hal-hal yang terkandung di dalamnya adalah nyata, benar-benar ada dalam kehidupan kita.

Perbedaan antara fiksi dengan nonfiksi sebenarnya hanya terletak pada masalah faktual atau tidak, imajiner atau tidak.

Jadi, perbedaan antara keduanya sama sekali tidak ada hubungannya dengan gaya bahasa atau apapun selain masalah fakta atau imajiner.

Dengan demikian, bisa saja tulisan nonfiksi menggunakan gaya bahasa yang "nyastra", mendayu-dayu, berbunga-bunga, sebagaimana halnya yang sering kita temukan pada naskah-naskah cerita pendek (cerpen) atau novel

penalaran induktif

Pengertian Paragraf Induktif


Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.

Ciri-ciri Paragraf Induktif

Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus

Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus

Kesimpulan terdapat di akhir paragraf

Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf

Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama

Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus

Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama

Jenis Paragraf Induktif :

* Generalisasi
* Analogi
* Klasifikasi
* Perbandingan
* Sebab akibat

1. Sebab akibat
2. Akibat sebab
3. Sebab akibat 1 akibat 2

Membaca Paragraf Generalisasi

Setelah karangan anak-anak kelas 3 diperiksa, ternyata Ali, toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang lain mendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 3 cukup pandai mengarang.


Pengertian Paragraf Generalisasi
General = umum

Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili

Membaca Paragraf Analogi
Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.

Lanjutan Contoh Paragraf Analogi
Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.

Pengertian Paragraf Analogi

Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.

Membaca Paragraf Sebab Akibat
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

Pengertian Paragraf Sebab Akibat

Paragraf hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Membaca Paragraf Akibat Sebab
Hasil panen para petani di Desa Cikaret hampir setiap musim tidak memuaskan. Banyak tanaman yang mati sebelum berbuah karena diserang hama. Banyak pula tanaman yang tidak berhasil tumbuh dengan baik.
Bukan itu saja, pengairan pun tidak berjalan dengan lancar dan penataan letak tanaman tidak sesuai dengan aturannya. Semua itu merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan para petani dalam pengolahan pertanian.

Pengertian Paragraf Akibat Sebab

Paragraf hubungan akibat sebab adalah paragraf yang dimulai dengan fakta khusus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis untuk diambil kesimpulan.

Membaca Paragraf Sebab – Akibat 1 Akibat 2
Baru-baru ini petani Cimanuk gagal panen karena tanaman padi mereka diserang hama wereng. Peristiwa ini menelan kerugian ratusan juta rupiah. Selain itu, distribusi beras ke kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung terganggu.

Contoh Paragraf Sebab Akibat 1 Akibat 2
Pasokan beras di pasar tradisional pun semakin lama semakin menipis sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan beras. Hal ini mendorong pemerintah untuk melakukan impor beras dari negara tetangga dengan harapan masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan pangannya selama menunggu hasil panen berikutnya.

Pengertian Paragraf Sebab Akibat 1 Akibat 2

Dalam paragraf hubungan sebab akibat 1 akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul beberapa akibat.

Contoh Soal-soal Paragraf Induktif
1. Setelah diadakan peninjauan ke Desa Pekayon Bekasi, diketahui persentase penggunaan listrik di RW 01 desa tersebut sebanyak 90%. Rumah penduduk yang telah menggunakan listrik, di RW 02 sebanyak 95%, RW 03 sebanyak 100%, dan RW 04 sebanyak 85%. Boleh dikatakan, di Desa Pekayon 92% rumah penduduk sudah menggunakan listrik.

Kalimat yang merupakan kesimpulan paragraf tersebut adalah …

a. Boleh dikatakan, di Desa Pekayon 92% rumah penduduk sudah menggunakan
listrik.

b. Setelah diadakan peninjauan, di Desa Pekayon diketahui penggunaan listrik
92%.

c. Rumah penduduk di RW 03 Desa Pekayon telah menggunakan listrik
sebanyak 100%.

d. Rumah penduduk di Desa Pekayon Bekasi pada umumnya sudah menggunakan listrik.

e. Listrik telah digunakan oleh penduduk Desa Pekayon Bekasi sebanyak 92%.

2. Gagasan utama paragraf tersebut adalah…

peninjauan listrik di Desa Pekayon
aliran listrik di lingkungan Desa Pekayon
penggunaan listrik di lingkungan penduduk
penggunaan listrik di rumah penduduk Pekayon
cara menggunakan listrik di Desa Pekayon

contoh
3. (1) Kalau Anda gemar fotografi, tentu Anda mengenal dengan baik cara kerja kamera. (2) Pada dasarnya proses pembuatan foto yang dilakukan kamera sama dengan proses melihat pada mata. (3) Pada mata, sinar yang yang dipantulkan oleh benda masuk melalui pupil. (4) Kemudian dengan daya akomodasinya, lensa mengarahkan sinar itu agar tepat mengenai retina.

(5) Retina gambar benda itu sudah ada, hanya tinggal dicetak di otak. (6) Begitu pula, dengan kamera foto, sinar masuk melalui diafragma, dan difokuskan oleh lensa ke film. (7) Gambar yang telah ditangkap film, kemudian dicetak di atas kertas. (8) Baik kamera maupun mata tentu ada penciptanya dan sangat sayang terhadap ciptaannya.

Kesimpulan paragraf tersebut terdapat pada kalimat … .

a. pertama
b. ketiga
c. kelima
d. ketujuh
e. kedelapan

4. (1) Sejak kecil aku gemar menari. (2) Aku sering diajak ayah ke sanggar tarinya. (3) Tidak jarang ayah mengajariku menari bersama murid-muridnya. (4) Di samping itu, ayah mengajariku tentang kesabaran dan disiplin dalam hal menari. (5) Karena itu, saya berhasil menjadi salah seorang penari nasional.

Kalimat yang berupa akibat pada paragraf tersebut terdapat pada kalimat nomor…

a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
e. kelima

5. (1) Sejak kecil aku gemar menari. (2) Aku sering diajak ayah ke sanggar tarinya. (3) Tidak jarang ayah mengajariku menari bersama murid-muridnya. (4) Di samping itu, ayah mengajariku tentang kesabaran dan disiplin dalam hal menari. (5) Karena itu, saya berhasil menjadi salah seorang penari nasional.

Kalimat utama paragraf tersebut terdapat pada kalimat nomor …

a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
e. kelimat

Beberapa hari dalam seminggu Bastian selalu bolos. Banyak pelajaran yang ketinggalan. Ketika ulangan ia tidak dapat mengerjakannya. Hasil ulangannya tentu jelek-jelek. Pada waktu menerima rapor nilainya banyak yang merah… .

Kalimat kesimpulan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah …

a. Karena itu, ia tidak naik kelas.
b. Maka, Bastian dijauhi temannya.
c. Jadi, ia sering keluyuran malam
d. Hal itu, menyebabkan ia tidak jera.
e. Perbuatan seperti itu harus dijauhi.

6. Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke peloksok. Pusat kesehatan masyarakat diperbanyak. Lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan rumah ibadah dibantu. Memang menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahtraan rakyat.

Ide pokok paragraf tersebut adalah…

a. pendirian sekolah
b. perbanyakan puskesmas
c. penciptaan lapangan kerja
d. peningkatan kesejahtraan rakyat
e. pembangunan rumah ibadah

7. (1) Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke peloksok. (2) Pusat kesehatan masyarakat diperbanyak. (3) Lapangan kerja baru diciptakan. (4) Pembangunan rumah ibadah dibantu. (5) Memang menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahtraan rakyat.


Kalimat yang berupa fakta umum terdapat
pada kalimat nomor …

a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
e. kelima

8. (1) Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke peloksok. (2) Pusat kesehatan masyarakat diperbanyak. (3) Lapangan kerja baru diciptakan. (4) Pembangunan rumah ibadah dibantu. (5) Memang menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahtraan rakyat.


Kalimat yang berupa sebab terdapat
pada kalimat nomor … .
a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
e. kelima

A.Analogi

Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.

YANG MO INFO